Wolcome to World 4us

Bantu kami untuk meningkatkan kualitas blog ini lewat comment-nya... di tunggu ya sahabat world 4us

Jumat, 05 April 2013

Cerpen Inspirasi



By: Lyanda Fitriadhani
Aku adalah seorang murid yang pandai.. Ok, aku berbohong. 
Aku adalah seorang murid berotak biasa dari kelas yang biasa. Itu kata orang, tapi tidak denganku. Benar jika aku tidak jenius, tapi tidak benar jika kelasku “kelas biasa”. Kenapa aku bisa berpendapat seperti itu ??
Saat itu kami sedang pelajaran Bahasa Indonesia. Kami mendapat tugas mebuat “cerita pendek” dimana cerpen itu harus mengandung pengalaman kami sendiri. Tentu saja kelas pun menjadi gaduh, karena memang tugas itu hampir tidak melibatkan guru.
“ mmm, apa ya«.??? “ aku meniru gaya bicara seorang balita pada sebuah iklan produk susu.
“ he,he,he,he, hidup Vierra band, Vierra ! “ seorang di sebelahku, Nanda, menimpali.
Aku menatapnya aneh, bukan, menatapnya terpana maksudku. Karena jawaban Nanda mengecewakanku, hiks, aku pun beralih perhatian pada yang lain.
“ kalian buat cerpen tentang apa ?? “ tanyaku pada dua orang di depan bangkuku.
“ tau ah.. suram. “ si anak berjilbab, Rossy.
“ aku baru beli pensil baru lho, mirip punya Nanda, ungu juga warnanya. “ timpal yang lain, Adela.
Gak nyambung. Jawaban mereka sejenis dengan jawaban Nanda, bukan jawaban yang ku dambakan. Karena ku kira akan terjadi percakapan panjang, akhirnya aku memilih diam.
Lima menit kemudian«
“ aaaaaaahhhhhhhhhhhh« nggak ada inspirasi !! “ teriakku yang berhasil membuat Septy menatapku sinis.
Kaget dia. Tebakku. Saat itu yang terlintas di benakku hanya pengalaman bulu mataku yang terbakar. Aku hampir saja membuat cerpen tentang itu kalau saja bayangan tentang seseorang yang akan menertawakanku sampai terduduk tidak muncul di benakku. Siapa lagi kalau bukan Aulia, ketua kelasku yang menderita kelebihan hormone usil itu.
Aku pun Depresi Kronis. Hei, tentu saja tidak separah itu. Reflex aku menoleh ke jajaran bangku seberang, dekat jendela.
“ eh gimana kalau cerpenya tentang Lee Min Hoo, actor Korea yang tampan itu ?? “ terdengar bisik seorang yang langsung disambut anggukan teman-teman sekitarnya.
Dasar, cewek-cewek yang tidak cinta produk dalam negeri, pikirku. Aku melanjutkan acara “tengok-menengokku”. Kali ini bangku belakang kursiku targetnya.
“ ssssst,mau nulis cerpen tentang apa?? “ tanyaku untuk yang entah keberapa kalinyadalam menit-menit terakhir ini.
“ tar aja deh nulisnya, belajar matematika dulu, kan setelah ini ulangan. “ jawab Renny yang disambut senyuman Disha. Berdosalah mereka karena tidak melaksanakan amanat tugas. Kataku dalam hati.
“ mati deh, gak selesai-selesai nih cerpen kalau gini caranya. “ Umpatku kesal.
Aku bersemedi kali ini. Beberapa anak terdengar berteriak, yang lainnya tertawa terbahak-bahak. Keadaan kelas menjadi semakin gaduh, tapi itu tak membuatku bergerak dari posisiku.
Tiba-tiba..
“ ah itu dia !! “ sekali lagi Septy kaget dengan suksesnya, karena teriakanku. Kenapa aku tidak membuat cerpen tentang mereka saja ?? kenapa tidak terpikir dari tadi?? bukankah itu ide yang bagus ?? Empat kata. “Aku berhasil mendapatkan ide”.
Sekarang kalian mengerti kan kenapa aku berpendapat bahwa kelasku tidak biasa? Tepat. Karena kelasku bisa membuat anak yang tidak brilian seperti aku menciptakan karya berinspirasi brilian seperti ini. Ya, sekali lagi kau benar. Cerpen inilah hasil inspirasi itu..

 ==================

Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply